Cover Novel "Sitti Nurbaya" |
Malam ketika Syamsulbahri akan merantau jauh ...
Syamsulbahri :
Bulan terang bulan purnama,nagasari disangka daun
Janga dikata bercerai lama,
Bercerai sehari serasa setahun
Sitti Nurbaya :
Dari Medan ke Pulau Bangka,belajar lalu ke Bintuhan.
Tiga bulan di kandung bunda
Jodohlah ada pada Tuan
Syamsulbahri :
Anak Cina duduk menyuratmenyurat di atas meja batu
Dari dunia sampai akherat,
tubuh yang dua jadi satu
Sitti Nurbaya :
Berlubur negeri berdesa,ditaruh pinang dalam puan.
biar hancur, biar binasa,
asal bersama dengan Tuan
Pulau Pinang kersik berderai,
Tempat burung bersangkar dua.
Jangan bimbang kasih 'kan cerai
jika untung bertemu jua
Jika ada sumur di ladang,
tentulah boleh mnumpag mandi
Jika ada umur yang panjang,
tentulah dapat bertemu lagi.
Ke rimba ke padang jangan,
bunga cempaka kembang biru.
Tercinta terbimbang jangan,
adat muda menanggung rindu
Ke rimba orang Kinanti,
bersuluh api batang pisang
Jika tercinta tahankan hati,
kirimkan rindu di burung terbang.
Syamsulbahri :
Mempelam tumbuh di pulau,patah sedahan dijatuhkan
Semalam ini kita bergurau,
esok Adik kutinggalkan.
Sitti Nurbaya :
Berlayarlah ke pulau bekal,nakhkoda makan bertudung saji
Sambutlah sal adik yang tinggal,
Selamat Kakanda pulang pergi
0 komentar:
Posting Komentar