No
|
Hard News
|
Soft News
|
1.
|
Tidak bisa ditunda pemberitaanya, harus langsung
disampaikan kepada publik.
|
Bisa dipublikasikan kapan saja. Tidak terikat waktu.
|
2.
|
Mementingkan aktualitas (berita yang sedang hangat
dibicarakan).
|
Mementingkan human interest (mengangkat aspek
kemanusiaan).
|
3.
|
Disusun menurut sistem piramida terbalik, inti
berita terletak di awal.
|
Penyusunan berita bersifat luwes dan berstruktut
tidak kaku.
|
4.
|
Disebut juga breaking news, spot news, atau straight
news.
|
Dibagi menjadi dua jenis, yaitu news feature (feature yang mengandung unsur berita)
dan feature (sejenis tulisan khas yang berbentuk luwes, tahan waktu, menarik,
strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek kemanusiaan.)
|
5.
|
Terdiri dari 100-200 kata.
|
Tidak ada pembatasan jumlah kata.
|
6.
|
Bertujuan untuk memberi informasi kepada publik.
|
Selain memberi informasi, juga bersifat menghibur.
|
·
Contoh Hard News:
Tak Kapok
Meski ada Razia
KEDIRI-Bupati Kediri, Dr. Hj. Hariati Sutrisno,
mengutarakan kekecewaannya terhadap para penambang pasir yang semakin ugal-ugalan. Hal ini dikarenakan para
penambang pasir sudah tidak mengikuti aturan penambangan yang benar. Para
penambang tradisional hampir tidak bisa ditemukan karena banyaknya para
penambang illegal.
Kapolres Kabupaten Kediri mengaku sudah melakukan razia diberbagai titik tempat
penambangan. “Tahun 2011 kami sudah mempidanakan para penambang pasir”, ungkap AKBP Deni Hariadi saat memberikan sambutan
Ekspedisi Brantas 3 (20/12). Namun hal ini tidak menimbulkan efek jera. Bahkan, penambangan pasir terus membeludak.
Di daerah Pagak-Ngadiluwih masih ditemukan para
penambang pasir dengan mesin diesel. Lebih dari 15 orang masih aktif melakukan
aktifitas penambangan. “Ini sudah kebutuhan”, ujar Wartono (40), salah satu pekerja penambang pasir di
Pagak-Ngadiluwih.
Wartono, yang akrab dipanggil Parto itu mengaku,
selama 4 tahun sebagai penambang tidak pernah terjaring razia. Hal ini
dikarenakan sudah ada bocoran dari masyarakat luar sebelum aparat datang untuk
merazia. “Kalau ada razia berhenti dulu beberapa hari”, aku teman Wartono yang sengaja menutupi identitasnya.
(brantastiga.blogspot.com)
·
Contoh Soft News:
Ucapkan “Diet
Plastik” untuk Lingkungan
KERTOSONO- Rahman (26), yang
biasa dipanggil Pimen, salah satu
anggota Komunitas Nol Sampah dari
Surabaya memberikan banyak pengetahuan para peserta Ekspedisi Brantas 3
(20/12). Salah satunya yaitu penyebab utama kerusakan yang terjadi pada
lingkungan. Menurut Rahman, kerusakan lingkungan sebagian besar disebabkan oleh
manusia sendiri.
Saat ini, masalah terbesar yang harus dibrantas adalah
maraknya penggunaan bahan plastik. Kebanyakan dari masyarakat mengabaikan hal
tersebut. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa tidak ada dampak apapun
setelah memakai bahan plastik. Padahal jika mereka mengetahui dampak dari
penggunaan plastik bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Plastik mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan.
Sekali pakai dan terbuang, maka satu titik tanah akan mengalami kerusakan.
Apalagi hampir seluruh dunia masih menggunakan bahan palstik. Berapa luaskah
tanah yang sudah mengalami kerusakan?
Rahman mengatakan, ia masih banyak menemukan masyarakat yang menggunakan bahan plastik
terutama di daerah pedesaan.
“Mungkin kurangnya pengetahuan, mereka hidup serba apa adanya tanpa
memperhatikan keseimbangan lingkungan”, ujarnya.
“Ini harus dihentikan”, tegas Rahman. “Lama kelamaan bumi kita akan ambruk hanya karena berawal
dari hal kecil seperti sekarang ini”, lanjutnya.
Di warung, toko, supermarket bahkan mall, sebagian
besar masih menggunakan tas kresek sebagai pembungkusnya. Tas kresek
terbuat dari bahan yang tidak mudah
terurai oleh tanah. Hal ini yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
Rahman beserta rekan-rekannya dari Komunitas Nol
Sampah mengajak masyarakat untuk menanggulangi masalah plastik. Mereka biasa
menyebutnya dengan “Diet Tas Kresek”. Dengan dibuatnya tas dari bahan kain,
tidak akan merusak lingkungan. Harapannya, masyarakat bisa mengikuti apa yang
Rahman dan kawan-kawan lakukan demi menjaga kelestarian lingkungan. (brantastiga.blogspot.com)
0 komentar:
Posting Komentar