Pengarang
Novel : Nh. Dini
Tahun
terbit : 1977
Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Jumlah
Halaman : 247 halaman
Unsur-Unsur
Intrinsik :
·
Tema :
Kisah hidup Hiroko yang merantau ke kota besar untuk memperbaiki
perekonomiaanya.
·
Tokoh dan Penokohan :
a. Hiroko : Pekerja keras, gegabah,
mempunyai nafsu yang besar, ambisius, optimistis, penurut, mudah bersosialisasi
dengan lingkungan baru, materialistis, memandang seseorang hanya dari fisik dan
hartanya saja.
b. Tomiko : Baik hati dan ringan tangan.
c. Emiko : Sabar, tidak pernah marah, lembut,
tegas, bijaksana.
d. Sanao :
Tidak bertanggungjawab, bernafsu besar.
e. Nakajima-san : Pendiam, dermawan, pengertian, suka
menolong.
f. Yukio
Kishihara : Kaku, bernafsu besar,
dermawan.
g. Suprapto : Sopan, baik hati, rela
berkorban, bertanggung jawab, rajin belajar.
h. Natsuko : Kaku, pendiam, sulit bergaul,
sopan santun, patuh pada norma dan nilai-nilai kebudayaan, penurut, baik hati.
i.
Yoshida :
Tidak setia, bernafsu besar, genit.
· Latar :
a. Latar
tempat :
Ø Jepang : Kyushu (tempat asal Hiroko), Tokyo,
Kyoto, Rokko, Osaka.
Ø Indonesia : Jawa Tengah, Bali, Jakarta.
b. Latar
waktu : Peristiwa
pada novel ini terjadi setelah Perang Dunia ke-II berakhir.
c. Latar
suasana :
Ø Menyedihkan : Terjadi ketika penulis menceritakan keadaan
keluarga Hiroko yang serba kekurangan. Selain itu, terjadi ketika Natsuko
(sahabat Hiroko) mencoba bunuh diri karena frustasi dengan keadaan keluarganya.
Ø Mengharukan : Terjadi ketika penulis menceritakan
perjuangan keras Hiroko dalam usaha memperbaiki keadaan ekonomi keluarganya.
Ø Menegangkan : Terjadi pada saat Yoshida marah pada
Hiroko karena Hiroko pergi tanpa sepengetahuannya.
Ø Membahagiakan : Terjadi pada saat Hiroko merasa puas pada
apa yang sudah dimilikinya meskipun ia hanya menyandang gelar sebagai wanita
simpanan.
d. Alur : Novel ini
menggunakan alur maju, karena diawali dengan kehidupan tokoh utama yang serba
kekurangan, kemudian dilanjutkkan dengan perjuangannya untuk memperbaiki
keadaan ekonomi.
e. Gaya
bahasa : Gaya bahasa
penulis banyak menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Jepang. Selain
penggunaan bahasa Jepang, penulis juga menyesuaikan penggambaran suasana sesuai
dengan kondisi Jepang saat itu.
f. Sudut
pandang : Novel ini
menggunakan sudut pandang orang pertama.
g. Amanat :
Ø Bersemangatlah
untuk menggapai cita-cita kalian, karena cita-cita tidak akan bisa berhasil
jika kita hanya bermalas-malasan saja.
Ø Janganlah
memandang seseorang dari segi fisik dan materi saja, karena itu bukanlah tolok
ukuran kebaikan seseorang.
Ø Janganlah
selalu menuruti nafsu duniawi kita, karena tujuan hidup bukan hanya untuk
duniawi saja.
Ø Jadilah
orang yang mawas diri dan dapat menyaring antara hal yang baik untuk dilakukan
dan buruk untuk ditinggalkan.