Penulis :
Bacem Won
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Tahun
Terbit : 2007
Jumlah
Halaman : 200 halaman
No. ISBN : 978-979-22-3353-7
Kutu,
kan?
Kisah ini berawal dari seorang
fotografer bernama Ekki. Karirnya sebagai
fotografer dimulai sejak ia
kelas dua SMA. Sejak kelas dua SMA, dia
sudah terbiasa hidup mandiri dengan menjadi anak inde-kos. Orang tuanya
sudah meninggal sejak ia duduk di Sekolah Dasar. Sejak itu dia tinggal bersama pamannya sampai ia
memutuskan untuk menjadi anak kos. Setamat SMA, Ekki tidak berniat melanjutkan
sekolahnya karena tidak ingin merepotkan pamannya yang membiayai sekolahnya. Ia
ingin merintis kariernya sebagai fotografer handal.
Ekki mempunyai sahabat yang
sekaligus managernya, yaitu Lani.
Lani lah yang mencari dan mengatur semua jadwal pemotretan. Menjadi manager adalah pekerjaan sambilan bagi
Lani, karena ia sebenarnya adalah seorang mahasiswa. Selain itu, Lani adalah
anak orang kaya. Ayah Lani lah yang membantu Ekki mendirikan studio kecil
sebagai tempat tinggal dan tempat bekerjanya. Hingga semakin lama, karier Ekki
pun semakin sukses
Kariernya yang cemerlang
tampaknya tidak sejalan dengan kisah asmaranya. Ekki mempunyai banyak
pengalaman pahit dalam hal asmara. Dia sempat pedekate dengan beberapa cewek. Namun, akhirnya pedekate tersebut tidak pernah bermuara
pada hubungan yang serius. Sebut saja Diandra, Citra, Davina, dan Putri. Mereka
adalah cewek yang pernah pedekate dan
akhirnya meninggalkan Ekki tanpa sebab yang jelas. Ekki mengenal cewek – cewek
tersebut melalui sebuah ketidaksengajaan. Misalnya, saat ia sedang tugas
memotret di sebuah perkawinan atau di sebuah SMA. Awalnya, hubungan mereka
sangat dekat, namun semakin lama cewek – cewek itu semakin menjauh dari Ekki.
Setelah diselidiki, ternyata mereka sudah mempunyai pacar yang lebih tampan dan lebih
kaya daripada Ekki.
Ekki menjadi frustasi dan putus
asa. Hingga akhirnya, ia beranggapan bahwa ini adalah sebuah kutukan ia akan
jomblo selamanya. Sebagai sahabat, Lani selalu menghibur Ekki dan meyakinkan bahwa
ini bukanlah kutukan, melainkan hanya sekadar pelajaran yang perlu diambil
hikmahnya. Sejak saat itu, Ekki berniat
melupakan kisah asmaranya dan tetap fokus menjadi seorang fotografer.
Hingga pada suatu hari, Ekki bertemu dengan seorang
gadis cantik bernama Kinan. Kinan merupakan
pelanggan Ekki. Pernah suatu saat Ekki datang ke rumah Kinan untuk mengantar
pesanan fotonya. Sejak saat itulah, mereka
berdua menjadi akrab. Ekki sering diminta menemani Kinan saat sedang di rumah sendiri.
Ekki menyadari Kinan sangat membutuhkan figur seo rang teman. Kehidupan Kinan
hilang seketika saat ia kehilangan penglihatannya beberapa tahun silam karena
kecelakaan.
Berdasarkan pengalaman yang lalu,
Ekki tidak ingin terlalu berharap bahwa kinan akan mencintainnya. Dia tidak
ingin sakit hati untuk kesekian kali. Dia pun memutuskan untuk menghindar dari kehidupannya dan melupakannya untk
selamanya. Meskipun Kinan sangat membutuhkan Ekki, namun Ekki tetap berusaha
tidak menghiraukannya.
Tujuh tahun berlalu, tidak banyak
perubahakn dari diri Ekki. Dia masih bekerja di studio foto miliknya. Hingga
suatu saat, hal yang tidak terduga pun terjadi. Kinan datang ke studio Ekki. Penampilan
Kinan berubah, ternyata dia sudah operasi mata di luar negeri, sehingga
penglihatannya kembali normal. Kinan sangat merindukan Ekki dan berusaha
meyakinkan Ekki bahwa ia sangat mencintainya. Begitu juga Ekki, ia sangat
mencintai Kinan. Ekki berpikir, bahwa kutukan itu hanyalah ketakutannya semata.
Sejak saat itu, Ekki tidak pernah menghiraukan tentang kutukan itu, ia akhirnya
menyadari bahwa pengalaman buruk di masa lalu dapat menjadi pelajaran yang
berharga bagi dirinya sendiri. Akhirnya, Ekki dan Kinan dapat hidup bahagia dan
bersatu selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar