»

Laman

Selasa, 13 Agustus 2013

Brengsek!


BRENGSEK

(By : Yudhistira, ANB)

Kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin.
Kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin.
Kamu bilang aku nggak punya kegembiraan. Aku bilang biarin.
Kamu bilang aku nggak punya pengertian. Aku bilang biarin.
Habisnya, tetus terang saja, aku nggak percaya sama kamu.
Tak usah marah. Aku tahu kamu orangnya sederhana.
Cuma karena kamu merasa asing saja, makanya kamu selalu bilang seperti itu.
Kamu bilang aku bajingan. Aku bilang biarin.
Soalnya, kalau aku nggak jadi bajingan, menjadi apa coba, lonte?
Aku laki-lak. Kalau kamu nggak suka padaku sebab itu.
Aku rampok hati kamu. Toh, nggak ada yang nggak perampok di dunia ini, iya nggak? Kalau nggak percaya tanya sama polisi
Habisnya, kalau kubilang begitu, mau apa coba
Bunuh diri? Itu lebih brengsek daripada membiarkan hidupini berjalan seperti kamu sadari selama ini
Kamu bilang itu menyakitkan. Aku bilang biarin.

Kiat-Kiat Menjadi Pendengar yang Baik

1. Jangan berbicara. DENGARKAN!


    Jika Anda sedang mendengarkan lawan bicara Anda berbicara. Dengarkan hingga selesai. Jangan sesekali memotong pembicaraanya. Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan pembicaraan tersebut dan Anda akan lebih dinilai mempunyai rasa menghargai terhadap lawan bicara Anda.

2. Jangan langsung menyimpulkan!


    Mulutmu harimaumu. Hendaknya sebelum berbicara kita harus memikirkan dahulu apa yang akan kita bicarakan dan dampak apa yang akan kita timbulkan dari pembicaraan kita. Usahakan hindari sikap ceplas-ceplos. Telusuri kebenaran dari pembicaraan lawan bicara Anda, JANGAN LANGSUNG MENYIMPULKAN!

3. Bertanyalah!


    Setelah lawan Anda selesai berbicara. Bertanyalah! Ini akan membuat lawan bicara Anda merasa bahwa Anda tertarik dengan pembicaraan tersebut dan ingin mengetahui lebih lanjut.

4. Konsentrasi!

  
    Jangan biarkan konsentrasi Anda terganggu karena kejadian di sekelililng Anda atau karena penampilan, logat, atau penggunaan kata dari lawan bicara Anda.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Tentang Mbah Washil


SYAIKH SYAMSUDIN AL-WASHIL “MBAH WASHIL” (Pangeran Mekkah) 
Setonogedhong Jl. Dhoho Kediri


Penelusuran mengenai Mbah Washil, terdapat beberapa versi, dan masing-masing versi juga didukung oleh beberapa bukti. Seperti yang diwartakan masyarakat secara turun temurun, “Cerita tutur tinutur” versi sebagian masyarakat Kediri.
Masyarakat Kediri menyebut beliau dengan nama Syaikh Maulana Syamsudin Al-Washil atau Mbah Washil atau Syeikh Syamsuddin atau Pangeran Mekkah atau Syeikh Sulaiman Syamsuddin Al-Washil, beliau di percaya sebagai tokoh penting dalam penyebaran agama Islam Kediri di masa lampau.       Di ceritakan beliau bersama wali-wali yang lain bermaksud mendirikan sebuah Masjid Agung di Setono Gedong, sebagai tempat berkumpulnya para Auliya ketika berada di Kediri, setelah melalui proses musyawarah, maka diambil kesepakatan, bahwa secara gotong royong upaya pembangunan Masjid di Setono Gedong akan di bangun dalam “waktu semalam”, sebelum terdengarnya ayam jantan berkokok.